Novel Kekacauan Kecil Desa Fusion

Posted on

Mentari pagi yang cerah menyinari kerajaan Rivertaria dan begitu pun Sanctuary. di kota ini aku tinggal bersama seorang kakek yang berusia 100 tahunan, tapi sayangnya kakekku bukanlah kakekku yang sebenarnya ia hanya mengadopsiku saja tapi meski begitu ia sangat menyayangiku.

“Alfino, Alfino hey bangun!!” seru bocah laki-laki yang berusaha membangunkan ku.
“hhmmm…..lima menit lagi kakek” kataku sambil setengah sadar.
“oy bangun aku bukan kakekmu.” bocah itu terus membangunkanku tapi tidak ada respon sama sekali jadi dia mengguyurku dengan air.
“Aaaghhhhh.” Teriakku, bajuku basah kuyub gara-gara diguyur air.
“apa yang kau lakukan!!” teriakku.

“dasar kerbau ini sudah siang tapi kau masih molor jadi aku mengguyurmu agar kau bangun!!” bocah itu membalas teriakanku.
Namanya Rion Zaizt, hubunganku dengan Rion sangatlah dekat sebab dia adalah teman pertamaku yang selalu membelaku setiap kali aku ditindas karena asal usulku yang masih menjadi misteri.

“siang! Bagaimana bisa, biasanya kakek……oh ya dimana kakeku?” tanyaku pada Rion.
“kakekmu pergi karena ada urusan mungkin dia akan lama.” jawabnya.
“bagaimana kau tahu?”
“aku menemukan ini di meja.” sambil memberikan memo padaku.
Aku mengambil memo dari tangan Rion dan membacanya.

-Alfino kakek pergi sebentar karena ada urusan, kakek akan pulang malam hari atau mungkin besok jaga dirimu baik-baik selama kakek tidak ada-.
bacaku dalam hati.
“jadi apa yang membuatmu datang kemari, Rion.”

“wah kejamnya aku ini temanmu loh emang aku nggak boleh main ke rumah teman sendiri.” ujarnya sambil mengembungkan pipi.
“hehehe maaf, maaf.”
“lupakan soal itu, apa kau sudah dengar tuan putri Charlotte Hari ini akan datang ke sanctuary.”
“aku sempat mendengarnya semua ribut membicarakan tuan putri, kira-kira dia akan datang siang ini.”
“inilah sebabnya kenapa aku membangunkanmu tuan putri Charlotte sudah datang sekarang, rencananya dia akan keliling kota, yuk kita lihat ku dengar tuan putri sangat cantik loh!!” seru Rion dengan semangat.
“iya iya baiklah tapi aku mau mandi dulu.”

“kakak!!” seru tuan putri Charlotte Yang memasuki ruangan raja.
“Charlotte Kau sudah datang bagaimana perjalananmu, menyenangkan? Bagaimana kabar bibi? kakak baru ingin menemuimu.”
“ya aku cukup menikmatinya, bibi Baik-baik saja dia menitipkan salamnya untukmu. tapi yang lebih penting aku ingin melihat kota kakak mau menemaniku?”
“maaf Charlotte aku tidak bisa, masih banyak yang harus ku urus, aku sudah menyuruh Fernand untuk menemanimu jadi kau bisa merasa aman di kota.” ujar raja victor.
“baiklah kalau begitu.”
“maaf ya padahal aku sudah janji.”

“tidak apa-apa yang mulia, kerajaan membutuhkanmu harusnya aku yang minta maaf karena bersikap egois.” ucapnya sambil membungkuk pada raja.
“itu wajar Charlotte sejak lahir kakak jarang mengunjungimu dan untuk pertama kalinya kita akan tinggal bersama.”
“kakak bisa kapan-kapan mengajakku keliling kota hari ini aku bersama Fernand, benarkan!” seru Charlotte sambil menatap Fernand yang sudah ada disamping raja sejak tadi.

“benar sekali yang mulia.” jawab Fernand pada Charlotte.
“kalau begitu aku pergi kakak.”
Setelah meminta izin pada yang mulia Victor K. Zendfor, Charlotte pergi bersama Fernand meninggalkan ruangan raja.

Di tempat lain aku dan Rion tampak berlarian menuju keramaian akibat datangnya tuan putri, bukan tanpa sebab kedatangan tuan putri menjadi heboh, tuan putri adalah adik satu-satunya raja Kesayangan Rivertaria. tuan putri Charlotte lahir di kota sebelah timur Rivertaria, ibu ratu meninggal saat melahirkan Charlotte, raja sebelumnya ayah dari Victor dan Charlotte, Louse K. Zendfor Meninggal dua bulan sebelum ratu akibat terserang penyakit, tiga hari kemudian pangeran Victor K. Zendfor diangkat menjadi raja berikutnya karena saat itu sedang sibuknya saudari dari raja sebelumnya yaitu bibi raja Victor dan Charlotte, lady Caroline, Ia tidak mempercayai keponakannya Charlotte di asuh oleh pengasuh istana yang mencoba menarik simpati raja victor jadi ialah yang mengasuh tuan putri di kota sebelah utara Rivertaria hingga kini. Kunjungan ini adalah kunjungan pertama tuan putri dan yang terakhir karena ia akan tinggal di sanctuary selamanya. semua rakyat ingin melihat rupa tuan putri yang bahkan belum mereka lihat sebelumnya.

“kita…..sudah…..sampai! Hah, aku…..lelah.” ujar Rion menopang tubuhnya dengan tangan memegangi pahanya, ia sangat lelah karena berlarian.
“ya…..tapi…..dimana…..putri.” tanyaku dengan nafas ngos-ngosan yang saat itu juga ikutan lelah.

“cepat cari! Tuan putri harus segera ditemukan!!” teriak salah satu prajurit.
Kabar putri menghilang di tambah gosip lainnya menyebar dengan cepat rakyat sangat cemas dengan hilangnya putri begitu pun aku tapi Rion tampak kecewa karena tidak dapat bertemu putri.

“sudah capek kita lari tapi putri menghilang, sayang sekali!” cetus Rion.
“kau ini bukannya mengkhawatirkan putri malah mengoceh yang nggak berguna.” ujarku dengan muka datar.
“hehehehehehe.”

“Alfino! Apa itu kau.” sapa seorang kakek yang menghampiriku yang tidak lain kakekku.
“kakek!!” seruku sambil memeluk kakekku.
“sedang apa kalian di tengah kota?”
“kami pergi melihat putri tapi sayangnya dia tidak datang.” jawab Rion dengan kecewa.
“apa urusan kakek udah selesai.”

“hohoho belum, kakek akan pulang malam jangan menunggu kakek ya.”
Setelah pertemuan singkat itu kakekku pergi kembali menyelesaikan urusannya.
“oh iya Alfino aku juga punya urusan sampai jumpa besok.” ucapnya sambil berlari meninggalkanku.
“Tunggu!!- aish!! Jadi aku sendirian.”
BRAKK!!

Tepat setelah berbalik arah saat hendak pulang sesuatu menabrakku dengan sangat keras.
“maafkan aku, aku tidak sengaja menabrakmu!”
“kamu tidak apa-apakan?” tanya ku pada gadis bertudung itu sambil mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu bangun.
“iya, aku tidak apa-apa, harusnya aku yang minta maaf, akulah yang jalan(?) tanpa lihat kedepan.” ujarnya sambil bangun.
“baguslah kalau kamu tidak apa-apa hhmmm…a-aku pergi.”

“eh tunggu!!” teriaknya.
Gadis itu mencegahku pergi dan menghampirinya.

“ya, ada apa?”
“apa kamu tahu dimana tempat yang menarik di kota sanctuary?” tanya gadis itu.
“kamu pasti bukan berasal dari sini. hmmmm…..aku kurang tahu tempat menarik di kota ini tapi aku tahu tempat menarik yang di dekat kota ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *